Join The Community

Blog Competition

Search

Senin, 24 November 2014

Laporan Praktikum Desain Basis Data “Fungsi, PL/PGSQL, dan Trigger”



         
              A.    Materi/ Teori
1.    Pendukung Fungsi
PostgreSQL memiliki fungsi yang dapat mengubah suatu nilai dalam suatu kolom atau barismenjadi huruf besar. Fungsi tersebut bernama upper(nama_kolom), berfungsi memanggil fungsi upper dengan nama_kolom sebagaii argumen sehingga menghasilkan nilai pada kolom dalam huruf besar. Berikut Struktur SQL untuk menampilkan data dalam huruf besar semua :
SELECT upper ([nama kolom]) FROM [nama tabel];
Berikut struktur SQL untuk menampilkan data dimana huruf pertama saja yang besar :
SELECT initcap ([nama kolom]) FROM [nama tabel];

2.      Fungsi
PADA PGSQL
Fungsi SQL adalah sebuah kumpulan query, biasanya query yang detail dan panjang yang dibungkus menjadi satu dan disimpan dalam database dan kemudian apabila diperlukan hanya tinggal mengaksesnya tanpa mengetikan query detail.
Nah, dari definisi diatas, bisa kita perdalam lagi makna dari fungsi di PostgreSQL
Ada beberapa konsep yang menarik dari fungsi antara lain:

• Bahasa yang dipakai dapat didefenisikan sendiri dengan tersedianya parameter
LANGUAGE, tanpa harus mengkompilasi ulang PostgreSQL.
• Kita dapat membuat dua buah fungsi dengan nama yang sama namun parametermasukkannya yang berbeda, baik tipe data maupun jumlahnya.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat fungsi antara lain:
• Nama Fungsi
• Nomor dari fungsi argument
• Tipe data dari setiap argument
• Tipe dari hasil fungsi
• Fungsi action
• Bahasa yang digunakan oleh fungsi action.
Berikut contoh sederhana pembuatan fungsi SQL untuk perkalian dari tiga inputan:
db_personal=> CREATE FUNCTION perkalian (FLOAT, FLOAT, FLOAT)
db_personal-> RETURNS FLOAT
db_personal-> AS 'SELECT ($1 + $2) * $3;'
db_personal-> LANGUAGE 'sql';
CREATE
db_personal=> SELECT perkalian (10,10,10);
perkalian
-----------

200

(1 row)
3.      Fungsi PL/PGSQL
PL/PGSQL merupakan bahasa yang lain untuk membuat sebuah fungsi, biasanya bahasa ini digunakan untuk menangani fungsi yang lebih kompleks. Pl/pgsql sudah terdapat dalam instalasi PostgreSQL.
Berikut adalah keuntungan penggunaan Fungsi PL/PGSQL:
1. Meningkatkan kinerja karena mengurangi pengiriman kode dari klien ke server.
2. Meningkatkan keamanan karena pengaksesan data tertentu ditangani dalam server.
3. Meningkatkan konsistensi data saat sejumlah aplikasi memanggil prosedur yang
                sama;
Sebaliknya kelemahannya yaitu server akan lebih terbebani karena banyak proses yang harus ditangani. Sedangkan query PL/PGSQL agar lebih mudah di pahami akan dibagi menjadi 2 yaitu pembuatan fungsi dan pembuatan definisi[1]
- Berikut Struktur pembuatan fungsi dalam pl/pgsql
1. Pembuatan fungsi :
CREATE [OR REPLACE] FUNCTION nama_fungsi ( argtype , ... ])
RETURNS tipe_data
AS ‘definisi
LANGUAGE ‘plpgsql’;
2. Pembuatan definisi :
DECLARE nama_variable tipe_data /* deklarasi variabel, type */
BEGIN
/           * prosedural dan SQL masuk disini seperti select, update dan sebagainya*/
Return nama_variable /* blok ini yang wajib */
END;
- Menghapus fungsi :
DROP FUNCTION nama_fungsi(paramater, parameter, parameter ... );
Contoh :
DROP FUNCTION pembagian(text); Sudah memahami fungsi, ada tahap selanjutnya, yaitu  trigger. 
Triger
Trigger digunakan untuk menyisipkan sebuah fungsi pada saat suatu record di-INSERT, UPDATE dan DELETE. Trigger sangat ideal untuk mengecek atau memodifikasi sebuah data pada kolom sebelum dimasukkan ke dalam database, sehingga sebuah fungsi dapat dipanggil setiap saat secara otomatis ketika sebuah row akan dimodifikasi. Ciri khas dari fungsi yang diperuntukkan untuk trigger adalah menghasilkan output bertipe OPAQUE. Tipe opaque adalah sebuah tipe yang menginformasikan pada database bahwa fungsi tersebut tidak menghasilkan satu dari tipe data yang ditetapkan SQL dan tidak secara langsung dapat digunakan dalam statemen SQL. Language (bahasa) PL/PGSQL dapat digunakan untuk trigger procedure, fungsi untuk trigger ini memiliki beberapa variabel khusus yang terdeklarasi secara otomatis. Variabel tersebut antara lain:
• NEW: Variabel yang berisi nilai baru suatu record pada saat INSERT atau UPDATE,
bertipe RECORD.
• OLD: Variabel yang berisi nilai lama suatu record pada saat UPDATE atau DELETE,
juga bertipe RECORD.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan fungsi sebagai trigger procedure:
Contoh : trigger berikut ini memastikan isi field atau kolom nama pada tabel anggota selalu huruf besar.
langkah pertama buatlah fungsinya terlebih dahulu :
db_personal=> CREATE FUNCTION tes_trigger()
db_personal-> RETURNS opaque
db_personal-> AS 'BEGIN
db_personal'> NEW.nama := UPPER(NEW.nama);
db_personal'> RETURN NEW;
db_personal'> END;'
db_personal-> LANGUAGE 'plpgsql';
CREATE
Kemudian lanjutkan dengan pembuatan trigger yang berfungsi untuk memanggil fungsi secara otomatis ketika kita melakukan INSERT ataupun UPDATE pada tabel anggota.
db_personal=> CREATE TRIGGER tes1_trigger
db_personal-> BEFORE INSERT
db_personal-> ON anggota
db_personal-> FOR EACH ROW
db_personal-> EXECUTE PROCEDURE tes_trigger();
CREATE
cobalah INSERT beberapa data ke dalam tabel anggota:
db_personal=> INSERT INTO anggota (id, nama)
db_personal-> VALUES (26, 'andhie');
INSERT 70831 1
db_personal=> INSERT INTO anggota
db_personal-> VALUES (83, 'rWatia');
INSERT 70832 1
tampilkan isi dari tabel anggota, hasilnya seperti pada tabel di bawah ini. Jadi setiap data yang kita INSERT walaupun dalam penulisannya menggunakan huruf kecil Primary key namun secara otomatis trigger akan memanggil fungsi yang bertugas untuk mengganti setiap data yang masuk agar hasilnya nanti selalu menjadi huruf besar:
db_personal=> SELECT * FROM anggota;
id | nama
--------+-------------
26 | ANDHIE
83 | RWATIA
(2 rows)

PADA MYSQL
Stored Function
Dalam database server ada 2 ketegori fungsi
(1) fungsi aggregate adalah fungsi fungsi bawaan yang terdapat pada sistem database tersebut,
(2) fungsi yang diciptakan oleh user sendiri.
Pada bagian ini akan dibahas tentang cara menciptakan, dang menggunakan fungsi yang dibuat oleh user sendiri. Cara kerja fungsi fungsi “>hampir sama dengan Stored Procedure, namun fungsi mempunyai ada yang parameter masukan ada yang tidak. Selain parameter fungsi mengembalikan nilai balik lewat perintah RETURN.
DELIMITER $$
CREATE FUNCTION nama_fungsi (parameter[,...])
            RETURNS tipe_data_nilai_balik
            /* COMMENT keterangan_string */
            BEGIN
            Deklasi variabel;
isi_perintah_fungsi;
RETRUN data_nilai_balik;
END$$
DELIMITER ;
  • Cara menciptakan function,
  • Klik function, Klik kanan mouse
  • Pilih dan Klik Create Function
Fungsi dengan parameter
Yaitu fungsi yang memiliki parameter untuk pemanggilan fungsi pada select[3]
Fungsi dengan Operator
Yaitu fungsi yang didalamnya terdapat operator perhitungan
Fungsi Dikombinasikan dengan SELECT
·                 Secara umum penulisan program dalam fungsi menggunakan bahasa PL/SQL, yaitu standar behasa SQL. Oleh karena itu dalam fungsi dapat melibatkan perintah SELECT, INTO, FROM, WHERE dan lainya.  Sebagai contoh untuk mencari nama dengan peritah SELECT nama FROM mhs WHERE no_mhs=’055410002′
·                 Kemudian perintah ini akan dikombinasikan kedalam fungsi, misal nama fungsinya diberi nama get_nama(no_mhs);
Trigger sering digunakan, antara lain untuk:
o    Melakukan update data otomatis jika terjadi perubahan. Contohnya adalah dalam sistem penjualan, jika dientri barang baru maka stock akan bertambah secara otomatis.
o              Trigger dapat digunakan untuk mengimplementasikan suatu sistem log. Setiap terjadi perubahan, secara otomatis akan menyimpan ke tabel log.
o    Trigger dapat digunakan untuk melakukan validasi dan verifikasi data sebelum data tersebut disimpan.
Membuat Trigger Baru
Berikut ini bentuk umum perintah untuk membuat triggers:
CREATE TRIGGER name
[BEFORE|AFTER] [INSERT|UPDATE|DELETE]
ON tablename
FOR EACH ROW statement
Keterangan dari bentuk umum perintah membuat trigger:
o    name, Nama trigger mengikuti peraturan penamaan variabel / identifier dalam MySQL
o    [BEFORE | AFTER] digunakan untuk menentukan kapan proses secara otomatis akan dieksekusi, sebelum atau sesudah proses.
o    [INSERT | UPDATE | DELETE] digunakan untuk menentukan event (proses) yang dijadikan trigger (pemicu) untuk menjalankan perintah-perintah di dalam triggers.
o    tablename, merupakan nama tabel dimana trigger berada.
o    statement, merupakan sekumpulan perintah atau query yang akan secara otomatis dijalankan jika event / proses yang didefinisikan sebelumnya aktif.
Statement atau perintah dalam trigger dapat berupa satu perintah saja, dan dapat juga beberapa perintah sekaligus. Jika terdapat beberapa perintah dalam trigger, maka gunakan perintah BEGIN dan END untuk mengawali dan mengakhiri perintah.
Di dalam statement trigger, kita dapat mengakses record tabel sebelum atau sesudah proses dengan me- nggunakan NEW dan OLD. NEW digunakan untuk mengambil record yang akan diproses (insert atau update), sedangkan OLD digunakan untuk mengakses record yang sudah diproses (update atau delete).
Berikut ini contoh trigger yang akan mencatat aktivitas ke tabel log setiap terjadi proses insert ke tabel pelanggan:
DELIMITER $$
CREATE TRIGGER penjualan.before_insert BEFORE INSERT ON penjualan.pelanggan
FOR EACH ROW BEGIN
INSERT INTO `log` (description, `datetime`, user_id)
VALUES (CONCAT('Insert data ke tabel pelanggan id_plg = ', NEW.id_pelanggan), now(), user());
END;  
$$ 
DELIMITER ;
Menghapus Trigger
Untuk menghapus trigger, dapat menggunakan perintah DROP TRIGGER dengan diikuti dengan nama tabel dan nama triggernya. Berikut ini bentuk umum dan contoh perintah untuk menghapus trigger.
Bentuk umum dan contoh menghapus trigger:
DROP TRIGGER tablename.triggername;
Contoh menghapus trigger bernama ‘before_insert’ yang ada di tabel pelanggan.
DROP TRIGGER penjualan.before_insert;

             B.     Hasil Praktikum
a.    Hasil Praktikum PostgreSQL
1.    Membuat fungsi yang berguna untuk mengonversi suhu dari Fahrenheit ke Celcius, dengan rumus. Celcius = ((nilai Fahrenheit-32)/1.8). Dengan query sebagai berikut:
CREATE FUNCTION konversi_suhu (FLOAT) RETURNS FLOAT AS ‘SELECT (($1-32)/1.8);’ LANGUAGE ‘sql’;”. Kemudian untuk mengaplikasikan fungsinya dengan query “SELECT konversi_suhu (32);


2.    Membuat fungsi untuk mencari alamat mahasiswa dengan mengetikkan nama mahasiswanya.Querynya sebagai berikut:
CREATE FUNCTION cari_alamat (VARCHAR); RETURNS VARCHAR AS ‘SELECT alamat_mah FROM MAHASISWA WHERE nama_mah=$1;’ LANGUAGE ‘sql’;”. Kemudian coba gunakan fungsi yang telah dibuat “SELECT cari_alamat (‘binta’);”.


3.    Sekarang kita buat pl/sql untuk menghitung nilai, querynya sebagai berikut:
CREATE FUNCTION hitung_nilai (INTEGER) RETURNS VARCHAR AS ‘DECLARE hasil VARCHAR; BEGIN CASE
WHEN $1 > 100 OR $1 < 0 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai Salah’’;
WHEN $1 >= 90 THEN SELECT INYO hasil ‘’Nilai A’’;
WHEN $1 >= 70 OR $1 < 90 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai B’’;
WHEN $1 >= 60 OR $1 < 70 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai C’’;
WHEN $1 >= 50 OR $1 < 60 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai D’’;
WHEN $1 >= 0 OR $1 < 50 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai E’’;
END CASE; RETURN hasil; END;’ LANGUAGE ‘plpgsql’;”. Kemudian coba gunakan pl/sql yang telah dibuat dengan query “SELECT hitung_nilai (101);

4.    Membuat fungsi menggunakan pl/sql untuk menentukan angka ganjil atau genap yang diinputkan, querynya sebagai berikut:
CREATE FUNCTION ganjil_genap (INTEGER) RETURNS VARCHAR AS ‘DECLARE hasil VARCHAR; BEGIN
IF $1%2 = 0 THEN SELECT INTO hasil ‘’genap’’;
ELSIF $1%2 != 0 THEN SELECT INTO hasil ‘’ganjil’’;
END IF; RETURNS hasil; END;’ LANGUAGE ‘plpgsql’;”. Kemudian coba aplikasikan fungsi yang telah dibuat dengan query “SELECT ganjil_genap (23);

5.    Sekarang buat fungsi trigger dengan menambahkan terlebih dahulu kolom modifikasi yang isinya tanggal yang akan berubah setiap terjadi insert atau update, querynya sebagai berikut:
ALTER TABLE mahasiswa ADD COLUMN modifikasi date; (menambah kolom modifikasi)
CREATE FUNCTION modifikasi () RETURNS OPAQUE AS ‘BEGIN new.modifikasi := current_date; RETURN new; END;’ LANGUAGE ‘plpgsql’; (membuat fungsi  terlebih dahulu)
CREATE TRIGGER modifikasi BEFORE INSERT OR UPDATE ON MAHASISWA FOR EACH ROW EXECUTE PROCEDURE modifikasi ();”. Fungsi trigger sudah selesai, sekarang coba aplikasikan dengan query insert “INSERT INTO MAHASISWA values (28,’icis’,’sidoarjo’,’087676767676’,3,’L’);”. Lalu tampilkan tabelnya yang telah diinsertkan.

b.   Hasil Praktikum MySQL
1.    Kita di MySQL harus mensetting delimiter terlebih dahulu. Misal kita pakai delimiter ‘//’

2.    Membuat fungsi yang berguna untuk mengonversi suhu dari Fahrenheit ke Celcius, dengan rumus. Celcius = ((nilai Fahrenheit-32)/1.8). Dengan query sebagai berikut:
create function konversi2 ($1 FLOAT) returns float return (($1-32)/1.8); //”. Aplikasikan fungsinya dengan “select konversi2(36); //

3.    Membuat fungsi untuk mencari alamat mahasiswa dengan mengetikkan nama mahasiswanya.Querynya sebagai berikut:
create function cari_alamat (nama varchar(20)); returns varchar(20) begin declare hasil varchar(20); select alamat_mah into hasil from mahasiswa where nama_mah=nama; return hasil; end;//”. Kemudian coba gunakan fungsi yang telah dibuat “select cari_alamat (‘binta’); //”.

4.    Sekarang kita buat pl/sql untuk menghitung nilai, querynya sebagai berikut:
create function hitung_nilai (nilai integer) returns varchar(15) begin declare hasil varchar(15);
if nilai>100 or nilai<0 then select “Nilai Salah” into hasil;
elseif nilai>=90 then select “Nilai A” into hasil;
elseif nilai>=70 or nilai<90 then select “Nilai B” into hasil;
elseif nilai>=60 or nilai<70 then select “Nilai C” into hasil;
elseif nilai>=50 or nilai<60 then select “Nilai D” into hasil;
else select “Nilai E” into hasil;
end if; return hasil; end; //”. Kemudian coba gunakan pl/sql yang telah dibuat dengan query “select hitung_nilai (78); //

5.    Membuat fungsi menggunakan pl/sql untuk menentukan angka ganjil atau genap yang diinputkan, querynya sebagai berikut:
create function ganjil_genap (nilai integer) returns varchar(20) begin declare hasil varchar(20);
if nilai%2=0 then select “Genap” into hasil;
else select “Ganjil” into hasil; end if; return hasil; end; //”. Kemudian coba aplikasikan fungsi yang telah dibuat dengan query “select  ganjil_genap (44);

6.    Sekarang buat fungsi trigger dengan menambahkan terlebih dahulu kolom modifikasi yang isinya tanggal yang akan berubah setiap terjadi insert atau update, querynya sebagai berikut:
alter table mahasiswa add column modifikasi date; //” (menambah kolom modifikasi)
create trigger modifikasi_insert before insert on mahasiswa for each row begin set new.modifikasi=sysdate(); end; //”.
create trigger modifikasi_insert before update on mahasiswa for each row begin set new.modifikasi=sysdate(); end; //
 Fungsi trigger sudah selesai, sekarang coba aplikasikan dengan query insert “insert into mahasiswa(nim_mah, nama_mah, alamat_mah, no_telp, id_fak, gender) values (99, ‘kafan’,’jember’,’098989787878’,2,’P’);//”. Lalu coba update data juga “update mahasiswa set nama_mah=’aris’ where nim_mah=7;//” Lalu tampilkan tabelnya yang telah diinsertkan.



             C.    Evaluasi Perbandingan
Banyak perbedaan diantara postgreSQL dan MySQL dalam bab ini, utamanya dalam hal penulisan. Dalam pembuatan fungsi,  MySQL harus diikuti oleh delimiter agar bisa dibuat. Beirkut perbedaannya.
-PostgresSQL 
1. Perlu menuliskan Bahasa yang dipakai seperti pl pgsql.
2. Pada tipe Char atau Varchar tidak perklu diberi ukuran.
3. Tentang percabangan, setelah query if, atau else if serta else maka menggunakan select  into variable (values).
4. Insert seperti biasanya.
      -MySQL 
1. Tidak perlu menuliskan Bahasa yang dipakai dan bisa langsung meng eksekusi query.
2. Pada tipe Char atau Varchar tidak diberi ukuran jika tidak maka akan error.
3. Perlu adanya concat (nilai kembalian di akhir query).
4. Tentang percabangan, setelah query if, atau else if serta else maka menggunakan then return concat (values).
5. Untuk melakukan insert terlebih dahulu mendeklaraskan variabelnya.
                 D.    Kesimpulan, Kritik, Saran, dan Manfaat
Berdasarkan apa yang telah kita pelajari pada praktikum ini tentang Fungsi, plpgsql dan trigger maka dapat disimpulkan bahwa antara PostgresSQL dengan MySQL sangatlah berbeda. Dan itu banyak juga perbedaannya. Namun, semua dapat dikerjakan dengan mudah.
Semoga sedikit ilmu yang kami tularkan nantinya akan dapat mempermudah pembaca dalam memcahkan masalah-masalah terutama dalam pembahasan di bab ini. 
               E.     Daftar Pustaka
         Modul Praktikum Desain Basis Data 2014
         http://www.wirabumisoftware.com/in/kostumasi-openbravo/postgresqldevtutorial/25-pgsqlid/26  plpgsql
         http:// Badiyanto's_Blog.blogspot.com/Tutorial/MySQL
         http://87wz.blogspot.com/2013/12/trigger-pada-mysql.html

0 komentar:

Posting Komentar